Ciri Khas Masyarakat Indonesia yang Mulai Memudar (Tugas 1)
Seperti yang kita ketahui, globalisasi seperti dua mata pisau bila digunakan dengan bijak maka akan mempermudah kehidupan manusia dalam berbagai bidang seperti, komunikasi, teknologi, informasi, dan ekonomi. Namun dampak negatifnya semakin berkurangnya kebiasaan kebiasaan leluhur yang mendidik, budaya asli bisa berkurang bahkan hilang, berganti dengan budaya barat,. Seperti yang akan kita bahas dibawah ini.
Menurut Ralph Linton, pengertian budaya adalah segala pengetahuan, pola pikir, perilaku, ataupun sikap yang menjadi kebiasaan masyarakat dimana hal tersebut dimiliki serta diwariskan oleh para nenek moyang secara turun-temurun.
Generasi muda memiliki peran penting dalam melestarikan budaya yang sudah diwariskan oleh para nenek moyang kita semua, Kita sebagai generasi muda harus bisa memfilter budaya asing, ambil yang baiknya dan tinggalkan yang buruk, karena jika kita tidak memfilter budaya asing tersebut budaya asli milik Indonesia sendiri akan punah.
Salah satu contoh budaya Khas masyarakat Indonesia adalah gotong royong yang sudah mulai tergantikan oleh budaya 'individualisme'. Sopan santun juga merupakan budaya khas Indonesia, menurut survei yang dilakukan situs Rough Guides pada pembacanya 2017 lalu, ada beberapa negara yang penduduk lokalnya dianggap paling ramah pada turis. Indonesia berada di peringkat ke-enam dalam daftar itu. Bagaimana, membanggakan bukan?
Sopan santun dapat dilakukan siapa saja, kapan saja, dan dimana saja, tidak memandang ia orang kaya, pejabat, konglomerat, pedagang, tukang ojek, dan dll. Semua harus memiliki sifat sopan santun seperti contohnya membungkukkan badan bila bertemu orang yang lebih tua, mengucapkan salam ketika berpapasan dijalan, mengucapkan "tolong" ketika meminta bantuan dan tidak lupa mengucapkan "terimakasih" kepada penolong, tentu si penolong akan merasa senang jika kita berterimakasih walau tak dibayar sepeser pun.
Sudah selayaknya kita bertutur kata yang sopan ketika berbicara dengan orang yang lebih tua seperti orangtua, guru, kakak, dengan melembutkan dan merendahkan nada bicara, memanggil mereka dengan sebutan yang sopan dan menghormati. Jangan seperti budaya luar yang bahkan memanggil ibu sendiri langsung dengan namanya. Dalam bercanda dengan teman sebaya juga harus diperhatikan terutama dalam pemilihan kata jangan sampai lawan bicara kita tersinggung karena kata-kata kita kurang sopan.
Maka dari itu kita sebagai generasi muda harus menjaga ciri khas budaya kita yaitu sopan santun dengan cara bersikap sopan kepada siapapun terlebih utama kepada orangtua, menegur teman bila ada yang tidak bersikap sopan kepada oranglain dan langsung menasihatinya, dan yang paling penting kita sebagai mahluk sosial harus bisa saling memaafkan, orang yang meminta maaf lebih tinggi derajatnya daripada orang yang memaafkan.
Terus junjung tinggi budaya Indonesia agar tidak pudar ditelan masa, maka dari itu kita harus tetap melestarikan budaya sopan santun.
“Sopan Santun Bukanlah Perilaku Yang Berpura-Pura Baik Untuk Sebuah Kepentingan, Tapi Merupakan Ekspresi Dari Sikap Rendah Hati, Yang Diperkuat Oleh Etika Dan Integritas Pribadi Dalam Konsistensi Perilaku.” ~ Djajendra
Daftar Pustaka :
https://esfandynamic.wordpress.com/2013/10/19/budaya-keramahan-dan-sopan-santun-di-indonesia/
Komentar
Posting Komentar