Hakikat Manusia dan Kebudayaan


Bahas Hakikat Manusia dan Kebudayaan Bangsa Timur

Hasil gambar untuk asian people


Manusia
Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda dari segi biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin yang berarti "manusia yang tahu"), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi yang, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain.

Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok, dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.

Manusia adalah makhluk sosial, selalu membutuhkan orang lain. Dia tidak bisa hidup sendirian. Bergantung dengan orang lain. Oleh karena itu dia harus selalu berbuat baik kepada siapapun.

Akan tetapi manusia itu juga pengertian yang berbeda. Manusia menurut beberapa tokoh atau teori sangatlah bervariasi. Menurut Notonagoro, manusia adalah makhluk monopluralis, artinya merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan antara jiwa dan raga. Dalam arti ini, aspek jiwanya meliputi cipta, rasa dan karsa.

Manusia selalu punya keinginan, harapan, cita-cita dan perasaan yang berbeda. Keinginan dan harapan serta cita-cita tak lepas karena manusia punya jiwa yang optimis. Jiwa yang selalu berpandangan positif akan masa depannya.

Lain lagi dengan teori Evolusi Darwin yang berpendapat bahwa manusia dipandang secara jasmani yaitu manusia berasal dari evolusi hewan bertulang belakang. Aspek jiwa menurut teori ini adalah dilihat dari fungsi otak manusia itu sendiri

Teori evolusi Darwin sendiri sudah tidak banyak yang mempergunakannya. Perubahan dari kera ke wujud manusia seperti sekarang sudah ditinggalkan. 

Menurut Warner yang mempelopori Psikoanalitik Tradisional berpendapat bahwa manusia berbuat karena dorongan yang bersifat instingtif. Insting manusia bisa berubah karena kemajuan pendidikan atau pengetahuannya.

Kebudayaan adalah sesuatu yang mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi pemikiran manusia yakni gagasan dan ide. Sehingga dalam kehidupan sehari-hari kebudayaan itu bersifat abstrak.

Kebudayaan Bangsa Timur
Kepribadian Bangsa Timur pada umumnya merupakan kepribadian yang mempunyai sifat toleransi tinggi. Dan kita tinggal di Indoensia termasuk ke dalam Bangsa Timur, di dunia Bangsa Timur dikenal sebagai bangsa yang ramah dan bersahabat. Bangsa Timur identik dengan benia asia yang penduduknya berkulit hitam, berkulit sawo matang dan adapula yang berkulit putih dan mata sipit. Sebagian besar cara berpakaian orang Timur lebih sopan dan tertutup mungkin karena kebanyakan orang timur memeluk agama islam dan menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku. Namun dizaman yang sekarang ini orang timur kebanyakan meniru kebiasaan orang arat. Kebiasaan orang barat yang tidak sesuai atau bertentangan dengan kebiasaan orang Timur dapat memengaruhi kejiwaan orang Timur itu sendiri.

Pada umumnya kepribadian Bangsa Timur adalah sangat terbuka dan toleran bangsa lain, tetapi selama masih sesuai dengan norma, etika serta adat istiadat yang ada. Namaun walaupun kita sudah tahu banyak tentang kehidupan Bangsa Timur kita tidak bisa selalu beranggapan bahwa kepribadian Bangsa Timur lebih baik dari Bangsa Barat. Karena semua hal pasti ada sisi positif dan negarifnya. Tidak ada didunia ini yang sepenuhnya baik.

Unsur-unsur budaya terdiri dari
· Sistem Ekonomi
· Sistem Teknologi
· Sistem Pengetahuan
· Organisasi Sosial
· Sistem Religi
· Bahasa
· Kesenian

Orientasi Nilai Budaya
Orientasi nilai budaya atau yang bisa juga disebut sebagai sistem nilai budaya adalah konsep – konsep yang hidup dalam alam pikiran sebagian besar masyarakat yang berkaitan dengan apa yang diinginkan, pantas, dan berharga, yang mempengaruhi individu yang memilikinya dan berfungsi sebagai pedoman tertinggi bagi kelakuan manusia.

Perubahan Budaya
Perubahan budaya ialah perubahan yang terjadi pada nilai dan juga norma yang berlaku di masyarakat. Contoh dari perubahan budaya ialah dahulu wanita mempunyai martabat yang lebih rendah daripada laki-laki. Dulu wanita dianggap sebagai “konco wingking” yang tidak setara dengan laki-laki. Dulu hanya laki-laki yang berhak bersekolah hingga pendidikan tinggi. Sedangkan wanita hanya berurusan dengan kegiatan rumah tangga. Kini wanita dapat meraih pendidikan hingga setinggi-setingginya, juga dapat bekerja di bidang yang dulunya hanya laki-laki yang dapat bekerja disitu.

Manusia dan Kebudayaan
Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa.

Secara sederhana hubungan antara manusia dengan kebudayaan ketika manusia sebagai perilaku kebudayaan,dan kebudayaan tersebut merupakan objek yang dilaksanakan sehari-hari oleh manusia

Di dunia sosiologi manusia dengan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal,maksudnya walaupun keduanya berbeda tetapi merupakan satu kesatuan yang butuh,ketika manusia menciptakan kebudayaan,dan kebudayaan itu tercipta oleh manusia.

Contoh-Contoh Hubungan Antara Manusia dengan Kebudayaan :

1) Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar faktor kedaerahan
Contoh: Adat-istiadat melamar di Lampung dan Minangkabau. Di Minangkabau biasanya pihak permpuan yang melamar sedangkan di Lampung, pihak laki-laki yang melamar.

2) Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda ( urban dan rural ways of life)
Contoh: Perbedaan anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang dibesarkan di desa. Anak kota bersikap lebih terbuka dan berani untuk menonjolkan diri di antara teman-temannya sedangkan seorang anak desa lebih mempunyai sikap percaya pada diri sendiri dan sikap menilai ( sense of value )

3) Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas sosial
Di masyarakat dapat dijumpai lapisan sosial yang kita kenal, ada lapisan sosial tinggi, rendah dan menengah. Misalnya cara berpakaian, etiket, pergaulan, bahasa sehari-hari dan cara mengisi waktu senggang. Masing-masing kelas mempunyai kebudayaan yang tidak sama, menghasilkan kepribadian yang tersendiri pula pada setiap individu.

4) Kebudayaan khusus atas dasar agama
Adanya berbagai masalah di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang berbeda-beda di kalangan umatnya.

5) Kebudayaan berdasarkan profesi
Misalnya: kepribadian seorang dokter berbeda dengan kepribadian seorang pengacara dan itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara mereka bergaul. Contoh lain seorang militer mempunyai kepribadian yang sangat erat hubungan dengan tugas-tugasnya. Keluarganya juga sudah biasa berpindah tempat tinggal.
Daftar Pustaka

Komentar

Postingan Populer